Sebanyak 35 tim futsal yang berlaga di Pekan Seni dan Olahraga 1 (PESONA) PTKN se-Indonesia. Futsal IAIN Pontianak gagal melaju ke fase knockout 16 besar dari skema pertandingan yang sudah ditentukan.
Fase putaran pertama selesai dihari sebelumnya, IAIN Pontianak diuntungkan dengan mempelajari dan menunggu dari hasil pertandingan IAIN Kepulauan Riau vs UIN Riau.
Namun, diluar dugaan IAIN Kepulauan Riau dinyatakan WO karena terlambat hadir ke lokasi pertandingan, sesuai dengan aturan panitia hanya memberikan batas keterlambatan waktu 5 menit dari jadwal yang sudah ditentukan.
IAIN Pontianak sudah mengawali kiprahnya di cabang futsal se PTKN pada tahun 2019 lalu, ini merupakan kali keduanya.
Futsal IAIN Pontianak harus kalah 4-1 ketika menjamu UIN RIAU dalam matchday pertamanya.
UIN Riau merupakan lawan berat bagi IAIN Pontianak, pasalnya mereka memiliki catatan yang bagus, setelah berhasil keluar sebagai juara kedua pada Pionir 2019 lalu, ujar Handes, pelatih Futsal IAIN Pontianak.
IAIN Pontianak sebetulnya sempat bangkit memperkecil ketertinggalan pada akhir babak pertama skor 1-2.
Sayangnya, kemampuan IAIN Pontianak tidak cukup kuat untuk membalikkan keadaan pada laga yang berlangsung di Internasional Futsal Arena Progresif Sport Center Bandung (10/8).
Kekalahan dari UIN Riau membuat IAIN Pontianak harus ikhlas tidak dapat melanjutkan kiprah mereka di ajang bergengsi antar PTKN ini.
Setelah pertandingan, para pemain berkesempatan bertemu dengan Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor, dan Wakil Dekan bidang kemahasiswaan memberikan apresiasi positif untuk lebih meningkatkan persiapan sebelum turun diajang tersebut.
“Kendala-kendala yang dihadapi harus diperbaiki”, pungkas Syarif.
Penulis: Rizwa Syawanuari
Editor: Handes
329